Saya berasal dari kota Kediri,kota kecil di provinsi Jawa
timur yang terkenal dengan kesenian jaran kepang atau masyarakat kediri sering
menyebut dengan nama “Jaranan” yang berarti kuda lumping.Kesenian ini disebut
dengan jaranan karena meggunakan alat peraga berupa kuda lumping yang terbuat
dari anyaman.Kesenian ini biasanya digunakan untuk mengusir roh-roh halus
ataupun digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat kota kediri.Jaranan ini
biasanya di mainkan lebih dari empat orang.Kesenian tradisional ini sudah
dilakukan turun temurun dari zaman dahulu.
Sedangkan untuk makanan khas kota ku adalah tahu.Tahu kuning
bertekstur lembut dan mempunyai rasa yang gurih
itu sudah menjadi ciri khs kota ku.Selain tahu ada berbagai makanan
olahan lainnya yang menjadi ciri khas kota ku yang indah ini,yaitu adalah stik
tahu dan gethuk pisang.Makanan yang bernama gethuk pisang ini mempunyai bentuk
lonjong,berwarna ungu tua,dan mempunyai rasa yang manis.Gethuk pisang ini di
bungkus dengan daun pisang sehingga mempunyai aroma yang khas.Biasanya
makanan-makanan tersebut digunakan sebagai buah tangan oleh warga kediri yang
pergi ke luar kota ataupun para wisatawan yang berkunjung ke kediri.Harga yang
diberikan juga cukup terjangkau untuk
satu kotak tahu dihargai sebesar Rp 1500,00. Sedangkan untuk stik tahu
di jual dengan harga Rp 8500,00 per pack.Dan untuk gethuk pisang di jual
seharga 12.000,00.
Kota kediri juga mempunyai ciri khas berupa sebuah bangunan
yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang ada di Paris,Perancis. Bangunan
indah terebut di beri nama “Simpang lima gumul” atau masyarakat kota ku sering
menyebut dengan istilah SLG.Simpang lima gumul ini mulai di bangun pada tahun
2003 dan di resmikan pada tahun 2008.Karena bangunan ini terletak di
persimpangan lima jalan yaitu jalan menuju gampengrejo,pagu,pare,pesantren,dan
plosoklaten kediri tak heran jika diberi nama simpang lima.Banguna ini terletak
di desa tugurejo,kecamatan gampengrejo,kabupaten kediri,jawa timur.Bangunan ini
di bangun karena terinspirasi dari Jongko Joyoboyo,raja kerajaan kediri pada
abad ke 12 yang pada saat itu ingin menyatukan lima wilayah di kabupaten
kediri.Di sisi monumen terpahat relief-relief yang menggambarkan tentang
sejarah kota Kediri hingga kesenian dan kebudayaan yang ada saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar