UMM

Kamis, 02 Oktober 2014

Tentang kota asal ku Kediri

Saya berasal dari kota Kediri,kota kecil di provinsi Jawa timur yang terkenal dengan kesenian jaran kepang atau masyarakat kediri sering menyebut dengan nama “Jaranan” yang berarti kuda lumping.Kesenian ini disebut dengan jaranan karena meggunakan alat peraga berupa kuda lumping yang terbuat dari anyaman.Kesenian ini biasanya digunakan untuk mengusir roh-roh halus ataupun digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat kota kediri.Jaranan ini biasanya di mainkan lebih dari empat orang.Kesenian tradisional ini sudah dilakukan turun temurun dari zaman dahulu.
Sedangkan untuk makanan khas kota ku adalah tahu.Tahu kuning bertekstur lembut dan mempunyai rasa yang gurih  itu sudah menjadi ciri khs kota ku.Selain tahu ada berbagai makanan olahan lainnya yang menjadi ciri khas kota ku yang indah ini,yaitu adalah stik tahu dan gethuk pisang.Makanan yang bernama gethuk pisang ini mempunyai bentuk lonjong,berwarna ungu tua,dan mempunyai rasa yang manis.Gethuk pisang ini di bungkus dengan daun pisang sehingga mempunyai aroma yang khas.Biasanya makanan-makanan tersebut digunakan sebagai buah tangan oleh warga kediri yang pergi ke luar kota ataupun para wisatawan yang berkunjung ke kediri.Harga yang diberikan juga cukup terjangkau untuk  satu kotak tahu dihargai sebesar Rp 1500,00. Sedangkan untuk stik tahu di jual dengan harga Rp 8500,00 per pack.Dan untuk gethuk pisang di jual seharga 12.000,00.
Kota kediri juga mempunyai ciri khas berupa sebuah bangunan yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang ada di Paris,Perancis. Bangunan indah terebut di beri nama “Simpang lima gumul” atau masyarakat kota ku sering menyebut dengan istilah SLG.Simpang lima gumul ini mulai di bangun pada tahun 2003 dan di resmikan pada tahun 2008.Karena bangunan ini terletak di persimpangan lima jalan yaitu jalan menuju gampengrejo,pagu,pare,pesantren,dan plosoklaten kediri tak heran jika diberi nama simpang lima.Banguna ini terletak di desa tugurejo,kecamatan gampengrejo,kabupaten kediri,jawa timur.Bangunan ini di bangun karena terinspirasi dari Jongko Joyoboyo,raja kerajaan kediri pada abad ke 12 yang pada saat itu ingin menyatukan lima wilayah di kabupaten kediri.Di sisi monumen terpahat relief-relief yang menggambarkan tentang sejarah kota Kediri hingga kesenian dan kebudayaan yang ada saat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar